Real Madrid mencoba segala cara untuk menekan Arsenal di Bernabeu, tetapi justru menemui tembok pertahanan yang tak tergoyahkan. Bukayo Saka menjadi sasaran utama dengan David Alaba menekannya sejak menit ke-4, disusul Jude Bellingham yang berbincang dengannya sebelum eksekusi penalti, dan Dani Carvajal yang mencoba menyikutnya. Namun Saka justru melompati semua itu dengan indah, mengangkat bola melewati Thibaut Courtois untuk mencetak gol penentu.
Momen itu menjadi simbol ketangguhan Arsenal yang kini tak lagi diragukan. “Perasaan yang kami miliki adalah kenyataan,” tegas Mikel Arteta. Kiper David Raya menambahkan keyakinan tim: “Sangat yakin.” Ini bukan sekadar retorika, melainkan bukti nyata transformasi psikologis tim di bawah Arteta.
BACA JUGA: Ange Postecoglou Tegaskan Komitmen Setelah Bawa Tottenham ke Semifinal Liga Europa
Menaklukkan Aura Bernabeu
Arteta mengakui betapa istimewanya bermain di Bernabeu: “Ini pertama kalinya saya melatih di ruang ganti itu, dan setelah tiga menit saya sadar segalanya mungkin terjadi di sini.” Myles Lewis-Skelly, pemain muda 18 tahun, menggambarkan pengalaman serupa: “Saat Anda melihat di TV, sangat berbeda dengan berada langsung di sana. Anda harus menikmati momen ini.”
Namun Arsenal tak terjebak aura. Mereka memegang kendali dengan cerdik, seperti diungkapkan Arteta: “Kami punya alat khusus untuk situasi ini. Meski sulit, kami berhasil mengatasinya dengan cara cerdas.”
Declan Rice: Jiwa Pertarungan Arsenal
Declan Rice tampil memukau dengan dominasi di lini tengah. “Kehadirannya, kekuatan, dan ketenangannya luar biasa,” puji Arteta. Rice tak hanya mematahkan serangan Madrid, tapi juga mengubah alur permainan ke arah yang menguntungkan Arsenal.
Sementara Saka menjadi bintang dengan golnya, Arteta bercanda ingin “menjepit telinga Saka” soal gagalnya penalti. Namun yang jelas, Arsenal telah membuktikan diri sebagai tim tangguh secara fisik maupun mental – siap menghadapi tantangan besar apa pun.
View this post on Instagram