Seru88 — Semifinal Liga Champions Inter dan Barcelona di San Siro menyuguhkan atmosfer yang memukau. Namun hal itu tidak mengubah pandangan Presiden UEFA yakni Aleksander Ceferin soal kebutuhan modernisasi stadion-stadion di Italia.
Meski mengakui kualitas atmosfer pertandingan, Ceferin tetap berpendapat bahwa sepak bola Eropa memerlukan infrastruktur yang lebih modern dan sesuai dengan standar masa kini.
“Ini adalah pertandingan yang sama sekali tidak dapat diprediksi antara Inter dan Barcelona, jadi saya katakan ini 50-50,” kata Ceferin kepada Sky Sport Italia sebelum laga.
San Siro hebat, tapi…
Atmosfer di leg kedua itu memang menggetarkan, menyusul hasil imbang 3-3 pada pertemuan pertama, dan menjadi bukti betapa stadion yang bernama lain Giuseppe Meazza itu masih memiliki kekuatan emosional dalam dunia sepak bola.
Namun, meski mengapresiasi pengalaman menonton di stadion bersejarah itu, Ceferin tidak berubah pikiran.
“San Siro selalu hebat, tetapi saya lebih suka struktur yang lebih modern,” ujarnya.
Stadion di Italia merupakan yang terburuk di Eropa
Pernyataannya itu konsisten dengan kritik sebelumnya terhadap stadion-stadion Italia yang menurutnya merupakan yang terburuk di Eropa dalam hal fasilitas dan kenyamanan.
Upaya membangun stadion baru sebenarnya telah dilakukan oleh Inter dan AC Milan selama hampir satu dekade.
Namun proyek itu terus tertunda akibat hambatan dari otoritas lokal dan nasional, yang keberatan merobohkan stadion karena kon bersejarah sepak bola Italia yang juga dikenal sebagai La Scala del Calcio.
Renovasi pun tidak memungkinkan
Sementara klub-klub menganggap renovasi besar tidak memungkinkan, karena kedua tim menggunakan stadion tersebut secara bergantian setiap pekan.
Selain itu, dibutuhkan biaya yang tidak sedikit pula untuk merenovasi sehingga mereka hanya bisa memanfaatkan yang tersedia saat ini.