Seru88 — Thomas Tuchel mengecam performa timnya di laga qualifier melawan Andorra. Meski menang 1–0, Tuchel menyebut ini sebagai momen “kurang keseriusan dan urgensi” dari para pemainnya, terutama di 30 menit akhir pertandingan
Ia menyoroti penurunan energi dan ritme permainan belakangan laga.
“Saya suka cara mereka memulai, tapi 25–30 menit terakhir saya tidak suka sikap dan bahasa tubuh mereka,” ujarnya. Bagi Tuchel, pertandingan kualifikasi Piala Dunia bukan ajang tempat tim bisa menurunkan tempo saat unggul.
Momentum Kehilangan Kendali, Andorra Hampir Samakan Skor
Tuchel memperingatkan bahwa meremehkan lawan kecil bisa berakhir buruk. Setelah unggul, Inggris kehilangan intensitas dan memberi peluang kepada Andorra—yang beberapa kali mengancam lewat serangan balik, membuat hasil akhir bisa berubah.
“Pertandingan seperti ini bisa jadi memalukan jika kita gagal cetak gol kedua. Saat momentum lepas, kita kehilangan kontrol dan disiplin di posisi,” kritik Tuchel pada pasca laga. Ia menegaskan pentingnya menjaga ritme hingga peluit akhir, bukan berhenti saat unggul.
Kritik Roy Keane: Pemain Terlihat Bosan
Mantan kapten Manchester United, Roy Keane, menguatkan kritikan Tuchel. Ia menggambarkan para pemain “terlihat bosan” di lapangan, terutama setelah Harry Kane mencetak gol pada menit 50.
Keane menyoroti bahwa meski laga belum selesai, usaha untuk tambah gol nyaris hilang. “Saya kecewa dengan sikap pasca gol—seperti mereka anggap tugas selesai. The Three Lions harus lebih agresif dan tunjukkan karakter,” katanya.
Langkah Pembelajaran Jelang Laga Senegal
Meski mengkritik keras, Tuchel tetap melihat sisi positif dalam kemenangan ini dan dukungan suporter. Ia menilai momen ini sebagai bahan pembelajaran menuju laga persahabatan melawan Senegal di Nottingham pekan depan.
Ia menyatakan, “Tidak ada alasan untuk cegah tim belajar dari ini. Kita menang, tapi performa belum meyakinkan. Kami butuh perbaikan cepat untuk tampil lebih agresif dan disiplin di laga-laga penting mendatang.”
