Sakitnya Arteta Usai Gagal Bawa Arsenal Raih Trofi Musim Ini

seru88indonesia

Seru88 – Manajer Arsenal, Mikel Arteta, mengungkapkan rasa kecewanya setelah musim ini berakhir tanpa satu pun trofi bagi timnya. Kekalahan dari Paris Saint-Germain di semifinal Liga Champions menjadi pukulan telak terakhir dalam ambisi mereka meraih gelar.

PSG menyingkirkan Arsenal dengan agregat 3-1 usai menang 2-1 di leg kedua pada Kamis (8/5) lalu, sekaligus mengakhiri mimpi The Gunners untuk meraih gelar Eropa. Sebelumnya, peluang mereka di Premier League juga pupus setelah Liverpool asuhan Arne Slot memastikan gelar juara bulan lalu.

Arsenal tanpa gelar sejak 2020

Dengan hasil ini, Arsenal belum meraih trofi mayor sejak menjuarai Piala FA pada 2020 di musim pertama Mikel Arteta sebagai manajer.

Kalau ini tidak menyakitkan, berarti kamu tidak mencintai kemenangan seperti saya,” tegas Arteta.

“Tapi kita juga harus memahami beberapa hal yang terjadi. Kami tampil melebihi ekspektasi dalam banyak kesempatan, dan saya akan merenung lebih dalam setelah musim ini selesai.”

Kegagalan jadi bahan bakar motivasi

Arteta menegaskan bahwa kegagalan ini justru menjadi bahan bakar motivasinya untuk terus membawa The Gunners berkembang. Ia mengaku sebagai orang yang paling menuntut di dalam klub.

“Saya yang paling keras menaikkan standar dan ekspektasi di klub ini. Setelah itu, saya menuntut lebih dan lebih lagi. Hanya dengan cara itulah kita bisa mendekati pencapaian besar,” jelas sosok asal Spanyol tersebut.

Kecewa, tapi tidak menangis

Meski Arsenal berada di peringkat kedua Premier League, mereka masih bisa tergeser oleh Manchester City. Kekalahan dari PSG juga menyisakan luka emosional di ruang ganti, di mana beberapa pemain tampak menangis.

“Saya tidak menangis, tapi saya sangat sedih. Saya benar-benar yakin kami bisa lolos. Dalam 20–30 menit pertama, kami menekan mereka habis-habisan. Mereka bisa dikalahkan saat itu,” ujar Arteta.

Ia menambahkan bahwa jika The Gunners mencetak gol kedua dan menyamakan agregat, ia tetap akan percaya timnya bisa melaju ke final.

“Ketika mimpi itu harus kandas, itu menyakitkan. Ada banyak orang yang bisa kami buat bangga dan bahagia, tapi kami gagal melakukannya. Itulah yang paling menyakitkan dalam olahraga.”

Also Read

Tinggalkan komentar