Raksasa Sepak Bola Jerman yang Terpuruk Tetap Kokoh Berkat Dukungan Tak Tergoyahkan

seru88indonesia

Lagu kebangsaan FC Schalke 04, "Blau und Weiß, wie lieb' ich dich", menggema lebih bermakna di tengah keterpurukan klub.

Lagu kebangsaan FC Schalke 04, “Blau und Weiß, wie lieb’ ich dich”, menggema lebih bermakna di tengah keterpurukan klub. Lirik itu terbukti dalam kesetiaan tak tergoyahkan para pendukungnya. Meski begitu kini mereka terdampar di Bundesliga 2 dan terancam degradasi ke divisi ketiga.

Veltins-Arena yang dulu menjadi saksi kejayaan Schalke di Liga Champions, kini menyaksikan perjuangan yang jauh lebih suram.

Namun, stadion tetap penih lebih dari 60.000 penonton setiap pertandingan. Hal itu membuktikan bahwa jiwa klub tidak pernah mati meski prestasi merosot tajam.

FC Schalke 04 bukan satu-satunya raksasa yang terpuruk di Bundesliga 2. Liga ini menjadi semacam “museum hidup” bagi klub-klub legendaris Jerman. 1. FC Kaiserslautern, juara Bundesliga 1998, masih menarik lebih dari 40.000 penonton ke Fritz-Walter-Stadion meski bermain di divisi kedua. Begitu pula dengan Hertha Berlin, Nuremberg, dan Hannover 96 yang stadionnya tetap penuh lebih dari puluhan ribu pendukung meski performa tim jauh dari memuaskan.

Fenomena unik ini berakar pada budaya sepak bola Jerman yang memprioritaskan penggemar. Aturan 50+1 yang membatasi kepemilikan investor eksternal, ditambah harga tiket yang terjangkau, menciptakan ikatan emosional yang kuat antara klub dan masyarakat.

Hasilnya, Bundesliga 2 justru mencatat rata-rata kehadiran penonton tertinggi keempat di Eropa pada 2024, mengalahkan La Liga dan Ligue 1.

BACA JUGA: Lando Norris Tunjukkan Performa Memukau di Latihan GP Arab Saudi

RAKSASA JATUH

Hamburger SV, lawan Schalke akhir pekan ini, adalah contoh lain raksasa yang jatuh. Juara Piala Eropa 1983 itu telah tujuh tahun berkompetisi di divisi kedua, meski kini berpeluang promosi ke Bundesliga. Sementara Schalke justru terancam mengalami degradasi beruntun ke divisi ketiga – nasib yang tak terbayangkan untuk klub yang satu dekade lalu masih menjadi penggali lubang bagi Bayern München di Bundesliga.

Namun, seperti dikatakan lagu mereka, Schalke tidak akan pernah tenggelam selama puluhan ribu “sahabat” setia tetap berdiri di tribun. Kehadiran rata-rata 61.191 penonton musim ini (99% kapasitas stadion) membuktikan bahwa di Jerman, klub bukan sekadar entitas olahraga, melainkan bagian tak terpisahkan dari identitas masyarakat.

Bagi Schalke dan raksasa-raksasa lainnya di Bundesliga 2, jalan kembali ke puncak masih panjang. Tapi selama semangat dan dukungan ini tetap menyala, harapan untuk bangkit akan selalu ada – sebagaimana terbukti dengan kembalinya beberapa klub seperti Köln dan Stuttgart ke puncak kejayaan setelah mengalami masa-masa sulit. Sabtu nanti, ketika Blau und Weiß kembali dikumandangkan, ia akan menjadi pengingat bahwa di sepak bola Jerman, tradisi dan komunitas lebih penting daripada trofi dan tabel klasemen.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Bolanet24 (@bolanet24)

Also Read

Tinggalkan komentar