Prestasi bersejarah Timnas Indonesia U-17 yang berhasil melaju ke Piala Dunia U-17 2025 memicu PSSI untuk melakukan transformasi mendalam. Terkhusus lagi dalam struktur pembinaan sepak bola nasional.
Salah satu fokus utama saat ini adalah mencari figur tepat untuk mengisi posisi Direktur Teknik yang masih lowong. Tentu saja itu meripakan sebuah peran kunci dalam menyelaraskan program pembinaan dari tingkat yunior hingga senior.
Erick Thohir, Ketua Umum PSSI, menyoroti pentingnya kesinambungan pembinaan saat berbicara dalam acara Bali 7’s yang terlaksana di Camp Bali United.
“Kita lihat di Piala Asia U17, bagaimana Uzbekistan, sudah menyamai Jepang dan Korsel yang punya sistem permainan dan pembinaan, sehingga kualitas timnya merata dari yunior hingga senior. Kita ingin mengejar mereka,” tegas Erick.
Meskipun sudah memiliki Jordi Cruyff sebagai Penasihat Teknis, PSSI menyadari pentingnya kehadiran Direktur Teknik untuk menciptakan roadmap yang jelas. Tahun 2025 menjadi tahun penting dengan segudang agenda kompetisi mulai dari Piala Dunia U-17, kualifikasi Piala Asia U-23 2026, Piala AFF U-23, hingga SEA Games 2025 di Thailand.
“Oleh karenanya, setelah ada Jordi Cruyff sebagai penasehat teknis, kita segerakan kehadiran dirtek untuk memformulasikan program pembinaan prestasi yang kontinyu,” ujar Erick Thohir.
BACA JUGA: Akhir Era Teco di Bali United Usai Kekalahan dari Persib Bandung
KHAWATIR
Erick mengungkapkan kekhawatirannya tentang potensi ketidaksinkronan program jika tidak ada figur yang mampu mengkoordinasikan seluruh timnas.
“Jangan sampai sesama timnas saling ‘musuhan’. Ini yang mau kami selaraskan. Itu sebabnya perlu direktur teknik. Paling tidak sekarang Jordi Cruyff sudah melihat apa yang menjadi permasalahan. Namun, ini belum bisa menjadi formula yang bagus,” ucapnya.
Untuk memastikan regenerasi kepemimpinan di tubuh PSSI, akhirnya tercipta program Garuda Academy yang bekerjasama dengan FIFA dan AFC. Program ini tercipta khusus untuk mencetak SDM sepak bola yang kompeten di bidang manajemen olahraga.
“Saya dan Pak Sekjen nanti pasti tua dan tidak mungkin seumur hidup di PSSI, apalagi ada batasan tiga periode setelah statuta baru nanti. Ada 100 orang yang nanti dilatih FIFA, kemudian mengerucut menjadi 80 orang. Nanti ada yang dilatih juga oleh AFC, begitu seterusnya,” beber Erick Thohir.
Lolosnya Timnas U-17 ke Piala Dunia berharap menjadi titik awal kebangkitan sepak bola Indonesia. Dengan penyusunan struktur yang lebih solid dan program pembinaan berkelanjutan, PSSI berambisi menciptakan generasi emas yang mampu bersaing di tingkat Asia maupun dunia.
View this post on Instagram