Phil Foden Terhambat Tanpa Rodri dan De Bruyne di Manchester City

seru88indonesia

Seru88 – Sejak awal musim ini, performa Phil Foden menjadi perhatian besar bagi staf dan penggemar Manchester City. Seru88 melaporkan bahwa pemain berusia 24 tahun ini, yang sempat menjadi tulang punggung tim dengan kontribusi besar di musim lalu, menunjukkan penurunan signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Dengan absennya pemain kunci seperti Rodri dan Kevin De Bruyne, tekanan untuk membawa City ke puncak klasemen semakin dirasakan Foden. Artikel ini mengulas lebih lanjut tentang permasalahan yang dihadapi Foden, tantangan yang dihadapi tim, serta harapan dari pelatih Pep Guardiola. Simak selengkapnya hanya di Seru88.

Phil Foden: Dari Bintang ke Titik Jatuh?

Phil Foden, pemain muda berbakat yang tampil gemilang musim lalu, mencatatkan prestasi sebagai PFA Players’ Player of the Year untuk musim 2023-24. Foden menjadi pemain penting dalam membawa Manchester City meraih gelar Premier League keempat berturut-turut, dengan kontribusi 27 gol dalam 35 pertandingan—19 gol dan 5 assist. Performa luar biasa itu menjadikan Foden sebagai salah satu pemain paling berpengaruh di City.

Namun, di musim 2024-25 ini, penampilan Foden terlihat merosot tajam. Ia belum mencetak satu gol pun dalam delapan penampilan liga, dan hanya memberikan satu assist sejauh ini. Keadaan ini berbanding terbalik dengan pencapaiannya di Liga Champions, di mana ia berhasil mencetak tiga gol dan satu assist dalam empat pertandingan. Meski demikian, absennya kontribusi Foden di liga domestik menjadi faktor besar dalam penurunan performa tim yang kini tertinggal lima poin dari Liverpool.

Pengaruh Ketidakhadiran Rodri dan De Bruyne bagi Phil Foden

Salah satu faktor yang disebut-sebut menjadi alasan utama penurunan performa Foden adalah absennya dua gelandang kunci, Rodri dan Kevin De Bruyne. Rodri mengalami cedera ACL yang memaksanya absen sepanjang musim, sementara De Bruyne mengalami cedera hamstring yang mengakibatkan penampilannya sangat terbatas.

Ketidakhadiran kedua pemain ini berarti Foden kehilangan dukungan dan suplai bola yang ia butuhkan untuk beroperasi maksimal di lapangan. Foden menjadi kesulitan untuk menciptakan peluang dan mempertahankan momentum permainan, terutama tanpa keberadaan Rodri yang biasanya mampu menguasai lini tengah dan De Bruyne yang menjadi kreator utama tim. Menurut pengamat sepak bola, kondisi ini menyebabkan Foden sering ‘menghilang’ dari permainan dan terlihat kurang berkontribusi dalam beberapa pertandingan terakhir.

Tekanan yang Terlalu Berat untuk Ditanggung

Seiring absennya pemain kunci, tuntutan pada Foden untuk memimpin serangan City semakin besar. Menurut mantan pencari bakat Manchester United, Mick Brown, beberapa staf di Etihad mulai khawatir bahwa tekanan tersebut terlalu berat untuk ditanggung oleh Foden. Guardiola, pelatih kepala City,  merasa kecewa dengan penampilan beberapa pemain inti, termasuk Foden, yang seharusnya bisa lebih menonjol dalam situasi sulit ini.

Guardiola yang dikenal sangat mengenal karakter dan kemampuan pemainnya, merasa bahwa Foden belum mampu memenuhi ekspektasi tim selama periode sulit ini. “Dia mencetak gol di Eropa, tapi hanya saat City mendominasi. Dengan absennya beberapa pemain, tuntutan untuk Foden semakin tinggi, tapi sepertinya tekanan tersebut mulai menggerus performanya,” ungkap Brown.

Tantangan Bagi Pep Guardiola dalam Mengelola Tekanan

Pep Guardiola sebagai pelatih harus mencari solusi agar tim bisa tetap kompetitif meskipun kehilangan beberapa pemain kunci. Guardiola  memiliki kemampuan dalam mengelola pemain dan merotasi skuat. Namun tekanan saat ini mengharuskan ia mengambil langkah lebih strategis untuk mengembalikan performa Foden dan pemain lainnya. Jika Foden mampu menghadapi tekanan dan bangkit kembali, hal ini dapat memberikan angin segar bagi tim di sisa musim.

Guardiola juga seharusnya mampu membangun kepercayaan diri Foden dengan mengurangi beban dan ekspektasi yang mungkin terlalu tinggi. Foden, meskipun memiliki potensi luar biasa, masih tergolong muda dan mungkin membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan tuntutan yang lebih besar saat pemain-pemain senior absen.

Kembali ke Premier League dengan Tugas Berat

Setelah jeda internasional, Manchester City akan kembali bertanding melawan Tottenham Hotspur pada 23 November, berlanjut dengan pertandingan Liga Champions menghadapi Feyenoord. Laga ini menjadi momen penting bagi City untuk menunjukkan bahwa mereka masih menjadi salah satu tim yang unggul, terutama dengan persaingan ketat di papan klasemen.

Pertandingan melawan Tottenham kemungkinan akan menjadi ujian berat bagi City, terutama bagi Foden yang seharusnya mampu  memberikan kontribusi maksimal. Dengan formasi yang memungkinkan Foden bermain lebih bebas, Guardiola seharusnya dapat menemukan strategi yang tepat untuk mengembalikan ketajaman tim.

Harapan dan Masa Depan Phil Foden di City

Meski penampilan Foden saat ini sedang menurun, harapan bagi pemain muda ini tetap tinggi. Foden merupakan pemain asli akademi City yang telah menunjukkan kualitas luar biasa sejak usia muda. Sejak debutnya pada 2017, ia telah mencetak 90 gol dan 55 assist dalam 284 pertandingan untuk City. Menjadikannya salah satu pemain paling berharga di tim.

Jika Foden mampu menemukan kembali ritme permainannya dan beradaptasi dengan kondisi tim yang tanpa pemain kunci, City memiliki peluang besar untuk bangkit. Dengan ketangguhan mental yang terus bertambah, Foden bisa menjadi pemain yang mampu membawa City mencapai target-target besar mereka.

Kesiapan City Menyambut Paruh Musim Kedua

Kondisi City yang kini tertinggal di klasemen sementara Premier League menunjukkan bahwa tim ini harus segera bangkit. Guardiola seharusnya mampu memanfaatkan jeda internasional untuk menyiapkan strategi baru dan memperbaiki kekurangan yang ada. Pertandingan-pertandingan yang menanti di paruh musim kedua akan menjadi ujian berat bagi City, termasuk bagi Foden untuk menunjukkan performa terbaiknya.

Also Read

Tags

Tinggalkan komentar