Paus Fransiskus Tutup Usia dan Perkembangan Sepakbola di Vatikan

seru88indonesia

Pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, tutup usia pada Senin (24/4/2025). Paus Fransiskus meninggal dunia pada usia 88 tahun.

Kabar berpulangnya Paus Fransiskus disampaikan oleh Kardinal Kevin Ferrell, Camarlengo Vatikan, pada Senin pukul 09.45.

“Saudara-saudari terkasih, dengan kesedihan yang mendalam saya harus mengumumkan wafatnya Bapa Suci kita, Fransiskus,” kata Kardinal Kevin Farrell dalam pernyataan yang dipublikasikan oleh Vatikan melalui saluran Telegram.

“Pagi ini pukul 07.35, Uskup Roma, Fransiskus, telah kembali ke rumah Bapa.”

“Seluruh hidupnya didedikasikan untuk pelayanan kepada Tuhan dan Gereja-Nya,” demikian bunyi pernyataan itu, dilansir dari AFP.

Paus Fransiskus dekat dengan sepakbola

Paus Fransiskus dikenal sebagai pencinta sepakbola dan fans klub Argentina, San Lorenzo. Pria bernama asli Jorge Mario Bergoglio lahir pada 17 Desember 1936 di Flores, sebuah kawasan pinggiran di Buenos Aires, Argentina.

Semasa kecil, Jorge Mario Bergoglio kerap bermain bola di jalanan Buenos Aires, kendati dia dipanggil dengan sebutan pata dura (dua kaki kiri), istilah khas orang Argentina untuk pemain yang tidak jago.

“Di Buenos Aires, orang-orang seperti saya disebut pata dura. Itu berarti memiliki dua kaki kiri, tapi saya tetap bermain.”

“Sering kali saya menjadi penjaga gawang, itu juga peran yang bagus, melatih untuk menghadapi kenyataan, menghadapi masalah, mungkin kami tidak tahu pasti dari mana bola itu datang, tapi kami harus mencoba menangkapnya juga.”

“Itu seperti yang terjadi dalam hidup,” ungkap Paus Fransiskus mengenang masa kecilnya, dikutip dari media Italia, Tuttomercatoweb.

Sepakbola di Vatikan

Dengan luas kurang dari setengah kilometer persegi dan jumlah penduduknya hanya 900 jiwa, Vatikan, pusat Gereja Katolik Roma, adalah negara berdaulat terkecil di dunia. Akan tetapi, Vatikan memiliki lebih dari sekadar agama dan seni.

Meski merupakan salah satu dari sedikit negara berdaulat di dunia yang bukan anggota FIFA, Vatikan memiliki perkembangan sepakbola yang cukup pesat.

Mungkin Anda terkejut mengetahui bahwa Vatikan menjadi rumah bagi delapan klub amatir, tim nasional pria dan wanita, serta rutin menggelar tiga kompetisi antar klub. Bahkan, Vatikan juga mengadakan, Piala Dunia mini tersendiri, bernama Piala Clericus, yang diadakan setiap tahun.

Memang, selebrasi gol di Vatikan sudah dilakukan sejak abad ke-16. Pada tanggal 7 Januari 1521, dan disaksikan oleh Paus Leo X, Negara-negara Kepausan saat itu menyelenggarakan pertandingan sepakbola di Firenze.

Kemudian, sepakbola modern hadir di Vatikan tak lama setelah Perang Dunia II, dan menjadi tuan rumah turnamen pertamannya pada tahun 1947: kompetisi empat tim antara tim yang terdiri dari karyawan Takhta Suci. Namun, kompetisi ini harus dihentikan saat terjadi pertikaian antara pemain dan penonton.

Klub pertama di Vatikan dibentuk oleh staf Museum Vatikan, pada pertengahan 1960-an, dan pada tahun 1972, kompetisi liga perdana diadakan, dengan tujuh tim ikut serta.

Tiga kompetisi domestik di Vatikan

Liga di Vatikan saat ini diikuti oleh delapan tim, yang pemainnya mayoritas berkarier sebagai karyawan di. Takhta Suci. Selain menggelar liga, mereka juga harus berpartisipasi di turnamen piala. Juara dari masing-masing kejuaraan akan saling berhadapn dalam Piala Super, yang diadakan sejak 2007.

Klub-klub di Vatikan:

  1. Musei Vaticani
  2. FC Guardia
  3. DirTel Team
  4. Pont. Univ. Lateranense
  5. Archivio Segreto
  6. Dirseco
  7. Fortitudo 2007
  8. Rappresentativa OPBG (Ospedale Pediatrico Bambin Gesu)

Basilika dan Lapangan Santo Petrus mencakup 20 persen wilayah Vatikan dan kompetisi sepakbolanya diadakan di luar batas wilayah tersebut, meskipun lokasinya tidak terlalu jauh. Pertandingan biasanya dimainkan di dekat Campo Cardinale Francis Joseph Spellman, yang menawarkan pemandangan menakjubkan kubah Santo Petrus yang sangat indah.

Tim nasional Vatikan

Asosiasi Sepakbola Vatikan didirikan pada tahun 1972 dan kini mereka mengurusi tim nasional pria, yang memainkan pertandingan resmi pertamanya pada tahun 1994, dan tim nasional wanita, yang terbentuk tahun 2019 berkat dukungan Paus Fransiskus. Timnas Vatikan biasanya tampil dengan warna khasnya, yaitu putih dan kuning.

Namun, tidak ada satu pun pemain tim nasional yang berkewarganegaraan Vatikan. Skuad-skuad tersebut terdiri dari karyawan Vatikan atau kerabat mereka. Tim putra, yang pernah dilatih Giovanni Trapattoni, memiliki rivalitas yang menarik dengan Timnas Monako.

Kedua tim telah berhadapan beberapa kali selama bertahun-tahun, dengan Vatikan belum pernah memenangkan satu pertandingan pun. Sedangkan, tim nasional putri melakukan debut resmi mereka melawan klub divisi satu Italia, Roma pada 26 Mei 2019, dengan menelan kekalahan 0-10.

Piala Dunia mini untuk para pendeta dan seminaris

Selain kompetisi domestik dan tim nasional putra maupun putri, Vatikan juga menyelenggarakan Piala Dunia mini untuk para pendeta dan seminaris. Didirikan pada tahun 2007, Piala Clericus diikuti oleh 16 tim dari seminari dan perguruan tinggi gerejawi Roma, yang dibentuk oleh para pemain dari seluruh dunia.

Sayangnya, Piala Clericus hingga saat ini masih vakum sejak tahun 2020 lalu. Pada edisi ke-14 tahun 2019 silam, para seminaris Afrika dari Collegio Urbano berhasil menjadi juara dan merupakan gelar keempatnya sepanjang keikutsertaan mereka.

Also Read

Tinggalkan komentar