Pembalap Red Bull Racing, Max Verstappen, mengritik keputusan timnya melakukan pergantian pembalap. Ia merasa timnya baru saja memperlihatkan kepanikannya.
Red Bull Racing melakukan pergantian pembalap di awal musim 2025. Baru 2 balapan, Liam Lawson sudah kembali ke Visa CashApp Racing Bulls, yang merupakan tim satelit Red Bull Racing.
Pergantian pembalap ini menyusul hasil kurang memuaskan yang Liam Lawson torehkan dalam dua balapan pertama F1 2025. Pembalap asal Selandia Baru tersebut bahkan kesulitan untuk finis di posisi 15 besar.
Keputusan cepat pun diambil Red Bull Racing. Mereka langsung mempromosikan Yuki Tsunoda ke tim utama. Ini juga berkaca pada performa sang pembalap yang cukup konsisten di GP Australia dan GP Cina.
BACA JUGA: Yuki Tsunoda Incar Podium di Balapan Perdananya Bersama Red Bull Racing
Kendati demikian, menurut pembalap senior tim asal Austria tersebut, Max Verstappen, keputusan ini justru menunjukkan betapa paniknya Red Bull. Oleh sebab itu, ia merasa tim melakukan sebuah kesalahan.
“Betul kalian bisa perlihatkan performa, dan betul tekanannya sangat besar. Tapi saya pikir ini (pergantian pembalap Red Bull) lebih seperti perundungan atau pergerakan panik,” tutur Max Verstappen.
“Mereka membuat sebuah keputusan, yang mana mereka sadar akan hal itu, di mana mereka memberikan Liam (Lawson) kesempatan di dua balapan, hanya untuk menghancurkan semangatnya,” tambahnya.