Joe Joyce Hadapi Pertarungan Hidup-Matinya di Manchester

seru88indonesia

Kurang dari dua tahun lalu, Joe Joyce masih menjadi petinju kelas berat yang paling dihindari di divisinya.

Kurang dari dua tahun lalu, Joe Joyce masih menjadi petinju kelas berat paling dihindari di divisinya. Namun pada Sabtu malam di Co-op Live, Manchester, Joyce harus bertarung untuk menyelamatkan kariernya saat menghadapi petinju Kroasia Filip Hrgovic. Nasibnya berubah drastis.

Sepanjang 2023, Joyce masih mempertahankan rekor tak terkalahkan dalam 15 pertarungan. Ia berhasil mengalahkan Daniel Dubois dan Joseph Parker melalui pertarungan panjang dan melelahkan. Saat itu, ia menjadi ancaman sekaligus masa depan divisi kelas berat.

Namun pada April 2023, Joyce bertemu Zhilei Zhang—petinju yang sebelumnya kalah tipis dari Hrgovic dalam laga eliminasi 12 ronde. Joyce masuk sebagai favorit di CopperBox Arena, meski tempat itu terkesan terabaikan oleh dunia tinju.

Sebenarnya, kemenangan atas Zhang akan membuka jalan bagi Joyce untuk menantang juara kelas berat mana pun. Gayanya yang tangguh dan tak kenal lelah selalu menjadi masalah serius bagi lawan-lawannya. Saat itu, Oleksandr Usyk dan Tyson Fury memegang empat sabuk juara dunia, namun belum mencapai kesepakatan untuk bertarung. Joyce hanya perlu mengalahkan Zhang untuk mendapatkan kesempatan melawan Usyk di musim panas.

Namun, pertarungan itu berakhir buruk untuk Joyce. Wasit menghentikan laga di ronde keenam setelah mata kanannya rusak parah. Zhang mendominasi, dan untuk pertama kalinya, Joyce terlihat rentan. Ia mengalami malam terburuk dalam karier profesionalnya.

BACA JUGA: Legenda McLaren Jochen Mass Menghadapi “Keadaan Darurat Medis” – Keluarga Minta Privasi

ULANG

Nantinya keduanya akan kembali bertarung di Wembley pada bulan September mendatang. Zhang tampil luar biasa, menghujani Joyce dengan pukulan-pukulan keras sebelum merobohkannya dengan KO di ronde ketiga. Perlawanan Joyce seolah lenyap dalam semalam. Hasil ini mengejutkan banyak pihak, karena Zhang bukan tipe petinju yang biasanya menghancurkan lawan secepat itu. Joyce jelas sedang dalam krisis.

Sementara itu, Hrgovic—yang sebelumnya mengalahkan Zhang dalam laga eliminasi—justru tersingkir dari perburuan gelar juara dunia setelah para juara memilih pertarungan lain. Dunia tinju kelas berat memang seringkali tak logis.

Dalam setahun terakhir, sementara Usyk dan Fury meraup jutaan dolar dalam dua pertarungan epik, Joyce kalah dari Derek Chisora, dan Hrgovic terselamatkan oleh wasit setelah mendapat pukulan telak dari Daniel Dubois. Ironisnya, Chisora kini malah mendapat kesempatan melawan Dubois untuk memperebutkan gelar IBF.

Entah bagaimana, seperti biasa di dunia tinju kelas berat, Joyce dan Hrgovic akhirnya bertemu dalam laga “siapa yang masih layak bertahan”. Keduanya kalah di pertarungan terakhir mereka, dan sama-sama sadar: kemenangan mutlak diperlukan agar tetap relevan.

Joyce kini berusia 39 tahun dengan tiga kekalahan terakhir. Rasanya sudah lama sejak ia kalah kontroversial di final Olimpiade Rio 2016 dari Tony Yoka—petinju yang juga mengalahkan Hrgovic di semifinal.

Di tingkat amatir, Joyce pernah mengalahkan Hrgovic pada 2013 dalam ajang World Series of Boxing di York Hall, London. Saat itu, laga berlangsung sengit dengan keputusan tipis.

Awalnya, Joyce seharusnya menghadapi Dillian Whyte, tetapi cedera memaksa Whyte mundur dua minggu sebelum pertarungan. Pergantian lawan ini justru menciptakan laga yang lebih menarik.

Pertarungan Joyce vs. Hrgovic diprediksi akan berlangsung brutal. Keduanya punya dendam lama dan sama-sama haus kemenangan. Di olahraga sekejam tinju kelas berat, pertarungan seperti ini seringkali berakhir dengan patahnya hati—atau hidung.

Also Read

Tags

Tinggalkan komentar