Seru88 — Monterrey mengejutkan dengan gol dari Sergio Ramos di menit ke-25. Meski telah berusia 39 tahun, Ramos tetap tajam dalam duel udara dan berhasil memanfaatkan umpan pojok Oliver Torres, memaksa gawang Sommer kebobolan.
Ramos pun mempertegas statusnya sebagai eksekutor andal turnamen ini—ini adalah gol ke-4-nya sepanjang sejarah Piala Dunia Antarklub, sekaligus gol perdananya untuk Monterrey.
Lautaro Samakan Kedudukan Sebelum Istirahat
Tiga menit menjelang turun minum, Lautaro Martínez menyamakan skor bagi Inter melalui aksi individu cerdik di mulut gawang, memanfaatkan bola silang dari Carlos Augusto usai tendangan bebas.
Ini menjadi bukti bahwa meski Monterrey mencuri satu gol, Inter tidak kehilangan taji mereka—tim asuhan Cristian Chivu mendominasi ball possession dan mampu menciptakan peluang berbahaya.
Mendominasi, Tapi Masih Kurang Tajam di Depan
Inter memang menguasai sekitar 62% penguasaan bola, tetapi finishing mereka masih jadi kendala. Henrikh Mkhitaryan menyoroti bahwa tim harus lebih tajam dalam memanfaatkan peluang.
Di babak kedua, Inter terus menekan tapi tak mampu menambah gol. Monterrey bahkan sempat nyaris mencetak ketika Nelson Deossa gagal memanfaatkan peluang di injury time—tendangannya melenceng di sisi gawang.
Poin Awal Yang Bukan Tanpa Ambisi
Hasil imbang ini memberi Monterrey dan Inter satu poin masing-masing, menempatkan mereka di posisi seimbang—Monterrey menduduki posisi kedua (di atas Inter) karena head-to-head—sementara River Plate sempat memimpin grup.
Lautaro Martinez menegaskan, “Kami cukup puas, tapi masih banyak yang harus diperbaiki, terutama skema pertahanan dari set‑piece.”
Inter akan menantang Urawa Red Diamonds, sementara Monterrey menghadapi River Plate di laga selanjutnya.