Seru88 — Botafogo berhasil menaklukkan juara Liga Champions PSG dengan skor 1–0 di Rose Bowl, Pasadena. Gol kemenangan dicetak oleh striker Igor Jesus pada menit ke-36 melalui serangan balik cepat yang diakhiri tembakan terdefleksi.
Hasil ini menjadi kejutan besar karena PSG sebelumnya menunjukkan performa impresif di Grup B, bahkan mampu menumbangkan Atletico Madrid 4–0.
Pertahanan Solid dan Taktik Terukur
Botafogo menampilkan disiplin pertahanan yang luar biasa, menutup ruang gerak serangan PSG meski lawan mendominasi penguasaan bola dan peluang. Strategi pelatih Renato Paiva menekankan permainan kompak antara lini belakang dan lini depan.
Paiva menyebut timnya mampu “mengalahkan PSG dengan cara mereka sendiri”, menunjukkan bagaimana taktik cermat dan keberanian meruntuhkan stereotip tim favorit—menurutnya, “kuburan sepak bola penuh dengan favorit”.
Kejutan Taktis Mengguncang Grup B
Dengan kemenangan ini, Botafogo memimpin Grup B dengan 6 poin dari dua laga, sekaligus menciptakan tekanan besar bagi dua tim besar Eropa: PSG dan Atletico Madrid (masing-masing 3 poin).
PSG kini berada dalam situasi genting—mereka wajib menang lawan Seattle Sounders untuk menjaga peluang lolos, sementara Atletico butuh menjatuhkan Botafogo atau menang besar untuk mempertahankan status mereka.
Makna Sejarah untuk Klub Non-Eropa
Kemenangan Botafogo menandai begitu kuatnya pergeseran kekuatan di panggung global—semenjak 2012 saat Corinthians mengalahkan Chelsea, baru kini kembali ada klub non-Eropa mengalahkan juara Eropa di turnamen resmi FIFA.
Model persiapan matang mereka—latihan intensif di Los Angeles beberapa minggu sebelumnya—dipuji banyak pihak dan dijadikan contoh ideal bagaimana klub non-Eropa bisa menyamakan persaingan dengan raksasa benua lama.