Seru88 — Paris Saint-Germain kembali berhasil menyingkirkan tim Premier League di Liga Champions. Pelatih PSG Luis Enrique tidak tahan untuk menanggapinya dengan candaan soal ‘liga petani’.
PSG mendepak Arsenal di semifinal Liga Champions dengan agregat 3-1. Dalam pertandingan PSG vs Arsenal di leg kedua yang digelar di Parc des Princes, Kamis (8/5/2025) dini hari WIB, Les Parisiens menang 2-1.
Itu berarti PSG sudah menyingkirkan tim Premier League di tiga babak Liga Champions secara beruntun. Sebelumnya, mereka menyisihkan Liverpool di 16 besar dan Aston Villa di perempatfinal.
Pada fase liga Liga Champions, PSG juga mencatatkan kemenangan atas tim Premier League. Mereka mengalahkan Manchester City dengan skor 4-2 di matchday 7.
Sindir Premier League
Ditanya soal rekor PSG melawan tim-tim Inggris itu, Enrique menanggapinya dengan candaan soal ‘liga petani’. Itu merujuk ke Ligue 1 yang kerap dilabeli ‘liga petani’ oleh fans.
“Liga petani, kan? Kami liga petani!” ujar Enrique sambil tertawa, saat diwawancara oleh TNT Sports.
“Itu bagus. Sekarang kami menikmati bukan hanya hasil tapi juga pujian dari semua orang yang bicara soal tim kami,” lanjutnya.
“Kami tim yang masih muda, tapi mental dan karakter, dan juga bagaimana cara kami bermain, saya kira itu bagus. Saya juga harus kasih selamat untuk para pemain saya karena mereka hebat,” kata Luis Enrique.
Jumpa Inter di final, Luis Enrique merendah
Ini jadi final kedua untuk PSG di Liga Champions. Gianluigi Donnarumma dkk. akan menghadapi Inter Milan di final Liga Champions pada 31 Mei di Allianz Arena, Munich
Paris Saint-Germain akan bertemu Inter Milan dalam perebutan juara Liga Champions. Wakil Italia itu lolos ke final setelah menjegal Barcelona dengan agregat 7-6.
Inter Milan sendiri sudah dua kali menembus partai final Liga Champions dalam tiga tahun terakhir. La Beneamata berambisi menambah koleksi trofi Si Kuping Besar mereka dari tiga menjadi empat.
Luis Enrique angkat bicara soal final Liga Champions antara PSG vs Inter Milan. Menurutnya Lautaro Martinez cs tetap tangguh dalam beberapa tahun terakhir tanpa banyak melakukan perubahan tim.
“Ini final kedua mereka dalam tiga tahun. Mereka siap. Mereka tidak membuat terlalu banyak perubahan pada tim mereka,” kata Enrique soal Inter Milan, dilansir dari situs resmi Liga Champions.
Kalah pengalaman dari Inter
Lebih lanjut, Enrique juga mengakui bahwa tim asuhannya kalah pengalaman dari Inter. Namun, setelah mencapai final, apapun bisa terjadi di partai puncak.
“Mereka adalah tim yang mendominasi dari bola mati. Kemarin adalah pertandingan yang menguntungkan kedua belah pihak. Jelas bahwa mereka memiliki lebih banyak pengalaman; bukan hanya dalam hal usia.”
“Sekarang tergantung kepada diri kami sendiri untuk tiba di final dengan suasana hati yang tepat,” jelasnya.
