Inter Milan dan Napoli dapat bertanding satu pertandingan playoff untuk memperebutkan gelar juara Serie A musim ini jika mereka finis dengan jumlah poin yang sama.
Kedua tim besar itu sama-sama mengoleksi 71 poin dengan lima pertandingan tersisa usai Inter dikalahkan Bologna 0-1, Minggu (20/4). Namun, tidak seperti Premier League atau liga-liga lainnya di dunia, Serie A tidak menggunakan selisih gol untuk menentukan tim mana yang finis lebih tinggi jika mereka meraih jumlah poin yang sama setelah 38 pertandingan.
Sebelumnya Serie A gunakan rekor head-to-head hingga musim 2022/23
Serie A sempat menggunakan rekor head-to-head, jika poin sama, sebagai penentu. Namun, sejak musim 2022/23, gelar juara akan ditentukan melalui babak playoff jika kedua tim mengakhiri poin yang sama.
Selisih gol digunakan di Serie A, tetapi hanya untuk menentukan siapa tuan rumah selama pertandingan satu kali itu. Tidak ada extra time 2×15, dan jika kedua klub bermain imbang selama 90 menit, maka akan langsung dilanjutkan dengan adu penalti.
Sistem head-to-head masih digunakan jika tim memiliki jumlah poin yang sama di posisi lain dalam papan klasemen. Playoff hanya digunakan di puncak klasemen.
Skenario terjadinya playoff Scudetto musim ini
Jika Inter dan Napoli sama-sama memenangkan lima pertandingan tersisa, maka babak playoff akan digelar.
Secara head-to-head, kedua pertemuan Inter dengan Napoli berakhir seri. Akan tetapi, Inter memiliki selisih gol yang jauh lebih unggul dari Napoli sehingga berpotensi menjadi tuan rumah.
Inter Milan pernah rasakan pengalaman pahit playoff penentuan gelar Serie A
Inter Milan pernah sekali terlibat dalam playoff penentuan gelar Serie A. Kala itu, mereka mendapatkan pil pahit di laga playoff usai kalah dari Bologna pada tahun 1964.
Kenangan buruk 61 tahun lalu bisa saja terjadi, karena mereka pastinya menyadari bahwa memenangkan lima pertandingan liga terakhir mungkin tidak cukup untuk mengunci gelar.
Harus melawan kelelahan
Inter masih harus menghadapi Roma dan Lazio sembari bersaing di tiga ajang lainnya, setelah mengamankan tempat di semifinal Liga Champions dengan mengalahkan Bayern Munich dalam dua pertandingan.
”Kami benar-benar lelah,” ungkap Nicolo Barella setelah kalah di kandang Bologna, seperti dikutip Express.
”Ada rasa lelah, tapi kami tidak menyerah. Satu kekalahan tidak akan mengubah mentalitas yang telah kami bangun selama beberapa tahun terakhir,” tegasnya.