Seru88 — Gelandang anyar Manchester City, Tijjani Reijnders, menyatakan bahwa klub sebesar City harus menuntaskan musim dengan meraih gelar. Menurutnya, menjalani musim tanpa trofi bukanlah jawaban dari ambisi tim sebesar Manchester City.
Setelah semusim tanpa trofi (finish ketiga di Premier League, kalah di final Piala FA, dan tersingkir oleh Real Madrid di Liga Champions), Reijnders menegaskan pentingnya meraih gelar lagi—dimulai dari Piala Dunia Antarklub. “City adalah salah satu klub terbesar di dunia dan bila Anda bermain untuk klub ini maka Anda harus memenangkan trofi,” ujarnya.
Fresh Talents Siap Debut di Turnamen Dunia
Tijjani baru saja tiba dari AC Milan dan diprediksi akan menjalani debut bersama City langsung di turnamen Piala Dunia Antarklub FIFA. Ia mengaku senang sekaligus siap menghadapi tekanan tampil di level internasional dan ekspektasi tinggi sebagai pemain City.
Dengan statusnya sebagai pemain baru, motivasinya untuk tampil maksimal semakin kuat—bukan hanya untuk performa pribadi, tetapi juga untuk membantu tim dalam meraih trofi yang belum pernah mereka raih sebelumnya di kancah global.
Pilar Mental Juara: Integrasi Dijembatani Ambisi
Menurut Tijjani, ambisi untuk menang tidak cukup tiba di lapangan—mentalitas juara harus dibangun dari kedatangan pemain baru. Sikap profesional dan komitmen untuk meraih hasil jadi sinyal jelas bahwa City tak main-main dalam memburu gelar di segala ajang.
Kehadirannya di skuat yang sarat tekanan juga dinilai akan menguatkan karakter tim, terutama saat memasuki fase penting yang krusial dalam turnamen internasional. City butuh pemain yang siap secara mental dan emosional.
Grup D Piala Dunia Antarklub: Jalan Awal Menuju Gelar Dunia
Manchester City tergabung di Grup G bersama Juventus, Al Ain, dan Wydad AC—jalur yang harus mereka menangkan untuk lolos ke fase berikutnya. Turnamen ini jadi kesempatan tepat bagi City membuktikan bahwa mereka kembali ke jalur trofi dan bukan hanya dominasi domestik.
Bagi Reijnders dan tim, langkah awal ini jadi momen penting yang akan menentukan arah musim mendatang—apakah mereka mampu menjawab ekspektasi dan keluar sebagai juara di panggung global atau tidak.
