Seru88 — Bayern Munich memulai kiprah mereka di FIFA Club World Cup 2025 dengan kemenangan telak 10-0 atas Auckland City di TQL Stadium, Cincinnati, Minggu (15/6) malam WIB. Gol-gol Bayern tersebar merata berkat hat-trick Jamal Musiala, brace dari Michael Olise, Kingsley Coman, dan Thomas Müller—ditambah satu tembakan dari Sacha Boey.
Kemenangan ini menjadi rekor margin terbesar dalam sejarah turnamen, memecahkan rekor sebelumnya yakni selisih 5 gol. Bahkan Harry Kane, yang masuk sebagai starter, tak mencetak gol di pertandingan debutnya di turnamen ini .
Musiala Bangkit: Hat‑trick dalam 17 Menit
Jamal Musiala yang baru masuk di babak kedua langsung menunjukkan kelasnya dengan hat‑trick hanya dalam 17 menitpenampilannya. Ia mencetak gol pertama dari luar kotak penalti, lalu eksekusi penalti, dan menutupnya dengan memanfaatkan kesalahan pertahanan Auckland City.
Musiala menjadi salah satu dari lima pemain di sejarah turnamen ini yang mencetak hat‑trick, bergabung dengan nama-nama besar seperti Suárez dan Ronaldo.
Debut Solid Jonathan Tah di Belakang Lini Pertahanan
Pemain anyar Bayern, Jonathan Tah, menjalani debut penuh selama 90 menit. Tah tampil kokoh dengan 106 sentuhan, 93 umpan berhasil, dan menangkan tiga duel udara, diganjar rating 8,30 menurut WhoScored.
Tah menyebut ini sebagai “awal yang baik”—bagus untuk dirinya dan tim—meski menyadari masih ada pekerjaan berat menanti, terutama menghadapi lawan-tarang seperti Boca Juniors dan Benfica.
Rekor Baru dan Analisis Statistik
Bayern mencatatkan statistik impresif: 17 percobaan dan 6 tembakan tepat sasaran di babak pertama saja, serta penguasaan bola sekitar 60%. Keunggulan ini membuat jarak gol mereka jauh melampaui rekor sebelumnya di turnamen ini.
Auckland City, klub semi‑profesional asal Selandia Baru, hanya memiliki satu tembakan tepat sasaran dan nyaris tak mengancam. Pelatih mereka menyebut meski dipermalukan, pemainnya bisa bangga bermain di level dunia.
Setelah pesta gol ini, Bayern akan menghadapi Boca Juniors (20 Juni) dan Benfica (24 Juni) di lanjutan fase grup. Kedua laga tersebut diprediksi akan jauh lebih kompetitif.
Liga Grup C dihuni klub-klub terbesar dari masing-masing konfederasi, dan performa Bayern dalam dua laga ini akan menentukan siapa yang lolos ke fase knockout.
