Seru88 — Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengumumkan perpanjangan larangan kehadiran suporter tim tamu dalam kompetisi sepak bola Indonesia. Keputusan ini diambil setelah insiden yang melibatkan oknum suporter Persib Bandung saat perayaan juara Liga 1 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada 24 Mei lalu.
Dalam insiden tersebut, suporter menyalakan flare dan petasan yang menyebabkan pertandingan melawan Persis Solo terhenti dua kali. Meskipun pelatih dan pemain telah meminta agar aksi tersebut dihentikan, permintaan tersebut tidak diindahkan, sehingga laga tidak dapat dilanjutkan dan seremonial juara pun tertunda.
Pertimbangan Keselamatan Jadi Prioritas PSSI
Erick Thohir menekankan bahwa keputusan memperpanjang larangan ini didasarkan pada pertimbangan keselamatan. Ia menyatakan bahwa jika ada suporter yang menjadi korban, maka akan menjadi tanggung jawab moral bagi semua pihak yang terlibat.
“Belum (diizinkan suporter tim tamu hadir). Ya gimana kondisinya. Kalau ada suporter yang menjadi korban lagi gimana. Berdosa tidak kita? Ketika suporter tidak bisa pulang ke rumah, dosa gak? Ini sepak bola jangan hanya menjadi entertainment,” ujar Erick.
Dampak terhadap Kompetisi dan Harapan ke Depan
Perpanjangan larangan ini berarti bahwa kompetisi sepak bola Indonesia, termasuk Liga 1, masih akan berlangsung tanpa kehadiran suporter tim tamu. Hal ini tentu berdampak pada atmosfer pertandingan dan dukungan langsung dari suporter.
PSSI berharap semua pihak, termasuk suporter, dapat melakukan introspeksi agar kejadian serupa tidak terulang. Dengan demikian, di masa depan, kehadiran suporter tim tamu dapat kembali diizinkan dengan jaminan keselamatan yang lebih baik.
Evaluasi dan Edukasi Suporter Jadi Kunci Perubahan
Erick Thohir menegaskan bahwa PSSI tidak bisa bekerja sendiri dalam menciptakan iklim sepak bola yang aman dan nyaman. Ia menyerukan kerja sama antara federasi, klub, dan komunitas suporter untuk melakukan pembinaan dan edukasi.
Upaya untuk memperbaiki perilaku suporter menjadi langkah krusial agar larangan ini tidak berlaku selamanya. PSSI berkomitmen untuk mencari solusi jangka panjang agar sepak bola Indonesia bisa dinikmati oleh semua pihak dengan rasa aman dan saling menghormati.