Seru88 – Komisi Disiplin (Komdis) PSSI menjatuhkan sanksi berat kepada kapten PSM Makassar, Yuran Fernandes yakni larangan bermain selama 1 tahun.
Sanksi berat dijatuhkan kepada Yuran buntun kritiknya terhadap sepakbola Indonesia usai timnya kalah dari PSS Sleman 1-3 dalam pertandingan lanjutan Liga 1 2024/25, Sabtu (3/5).
Dianggap melanggar pasal 59 ayat jo pasal 141 Kode Disiplin PSSI
Mengutip pernyataan dari akun resmi sosial media PSM, Jumat (9/6), pemain berpaspor Tanjung Verde itu mendapatkan sanksi berat dari Komdis PSSI yaitu larangan main di Indonesia selama 1 tahun.
“Dari hasil sidang Komite Displin PSSI, Yuran Fernandes dianggap melanggar pasal 59 ayat 2 jo pasal 141 Kode Displin PSSI tahun 2023.”
“Sdr Yuran Fernandes Rocha Lopes dikenakan sanksi larangan beraktivitas dalam kegiatan sepak bola Indonesia selama 12 bulan sejak keputusan ini diterbitkan,” bunyi pernyataan Komite Displin PSSI.
Hukuman sudah mulai berlaku
Artinya, hukuman ini berlaku mulai melawan Malut United di Stadion BJ Habibie, Parepare pada Sabtu (10/5) pukul 16.30 Wita. Tidak hanya sanksi larangan bermain,Yuran juga dikenakan denda sebesar Rp25 juta.
“Pengulangan terhadap pelanggaran terkait di atas berakibat terhadap hukuman lebih berat,” lanjut pernyataan tersebut.
PSM menyayangkan
Keputusan berat dari Komite Displin PSSI ini sangat disayangkan oleh pihak PSM. Pihak PSM pun tegaskan akan mengajukan banding terkait keputusan Komite Displin PSSI ini.
“PSM Makassar menyayangkan sanksi Yuran Fernandes yang baru disampaikan setelah persiapan melawan Malut United selesai digelar (Press conference & Official Training),” tulis PSM di akun Instagram resminya.
“Atas sanksi ini, PSM Makassar akan mengajukan banding dan hadir bersama-sama Yuran Fernandes menghadapi situasi ini.”
Kronologi kritik Yuran
Dalam laga melawan PSS Sleman, Yuran sejatinya sempat mencetak gol di awal babak pertama sekaligus berpeluang membawa tim Juku Eja unggul.
Namun beberapa saat kemudian, terjadi pengecekan lewat Video Assistant Referee atau VAR. Wasit pun membatalkan gol tersebut karena Yuran dianggap melakukan pelanggaran lebih dulu.
Usai pertandingan, pemain asal Tanjung Verde itu meluapkan emosinya di media sosial yang dianggap menyinggung kualitas kompetisi sepak bola nasional.