Seru88 – Bek Inter Milan, Alessandro Bastoni, mengatakan bahwa kunci untuk mengalahkan Barcelona dalam pertandingan leg kedua semifinal Liga Champions adalah dengan menghentikan Lamine Yamal.
Barcelona akan bertandang ke markas Inter Milan di Stadion Giuseppe Meazza, pada Rabu dini hari WIB, (7/6).
Kedua tim bermain imbang 3-3 dalam pertandingan leg pertama, di mana salah satu gol Blaugrana diciptakan lewat aksi solo Yamal.
Bastoni pun meminta kepada rekan setimnya untuk menjaga ketat pemain berusia 17 tahun tersebut dan mencegahnya mendapatkan ruang.
“Kami harus menempatkan dua, atau mungkin tiga pemain untuk menempelnya seperti yang kami lakukan di leg pertama. Jika tidak, kami bisa membuatnya mendapatkan banyak ruang,” kata Bastoni, seperti dikutip Football Italia, Selasa (6/6).
Jangan hanya fokus ke Yamal
Kendati demikian, Bastoni menegaskanya timnya tidak boleh melupakan pemain-pemain Barcelona yang lain, karena tim asal Catalan itu memiliki kualitas skuad yang merata.
Bastoni mengaku kagum melihat perkembangan pesat Yamal sejak keduanya bertemu saat Italia dikalahkan Spanyol dalam Piala Eropa 2024.
“Saya pertama kali berhadapan dengannya (Yamal) saat melawan Spanyol dan dia belum mencapai level saat ini,” ucap pemain berusia 26 tahun tersebut.
“Saya sangat terkesan dengan level yang sudah dia capai di usianya saat ini, saya rasa dia adalah salah satu pemain terbaik di dunia saat ini,” sambungnya.
Bakal putus aliran bola ke Yamal
Pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi sependapat dengan Bastoni. Dia berjanji akan menginstruksikan anak asuhnya untuk memutus aliran bola kepada Yamal.
“Menghentikan Yamal sangat sulit, kami harus memutus aliran bola kepadanya, tetapi itu hal yang mustahil di era sepakbola modern,” jelas Inzaghi.
Menghentikan Yamal adalah prioritas
Inzaghi juga mengakui bahwa menghentikan Lamine Yamal akan menjadi prioritas setelah bintang remaja Spanyol itu membuat pertahanan Inter kewalahan di leg pertama pekan lalu, dengan mencetak gol indah dan dua kali mengenai tiang gawang.
Di musim ini, Yamal yang masih berusia 17 tahun telah mencetak 15 gol dan 24 assists dari 50 penampilan di semua kompetisi.
“Ia benar-benar berbahaya saat menguasai bola. Ketika tim dalam kesulitan, mereka semua memberinya bola. Namun, yang benar-benar mengejutkan saya adalah seberapa cepat ia berpikir. Ketika ia mendapatkan bola, ia sudah tahu dalam sepersekian detik apa yang ingin ia lakukan,” tutup dia.