Kisah Carlo Ancelotti dan Merseyside menyimpan narasi unik dalam dunia sepakbola. Pada Oktober 2015, ketika Liverpool mencari pengganti Brendan Rodgers, nama Ancelotti muncul dalam bursa calon manajer.
Namun, takdir membawa Jurgen Klopp ke Anfield, dan sejarah mencatat keputusan itu sebagai salah satu titik balik emas bagi The Reds. Ancelotti sendiri kemudian berlabuh di Bayern Munich, menggantikan Pep Guardiola.
Empat tahun berselang, Ancelotti akhirnya menginjakkan kaki di Merseyside, tetapi bukan di sisi merah, melainkan biru. Ia menerima pinangan Everton pada 2019.
Dalam sebuah wawancara dengan jurnalis Italia, Armando Ceroni di RSI, Ancelotti mengungkapkan kekagumannya pada Everton dan rivalitas sengit dengan Liverpool.
“Mimpi saya adalah melatih Liverpool, tetapi kemudian saya tiba di Everton dan merasakan persaingan mereka. Sekarang, saya benar-benar seorang penggemar Everton,” ujarnya.
“Saya sangat menyukai lingkungannya, karena ada hasrat yang spektakuler untuk warna-warna tersebut. Anda juga memperhatikan penderitaan yang dimiliki penggemar untuk Liverpool, yang selama bertahun-tahun dan hingga hari ini masih yang terbaik di Liga Primer.”
BACA JUGA: Hull City dan Coventry City Bermain Imbang dalam Pertandingan Sengit
TOLAK LATIH TIMNAS ITALIA
Sebelum menerima tawaran Everton, Ancelotti sempat menolak kesempatan untuk melatih tim nasional Italia pada 2018. Ia mengaku tidak merasakan panggilan untuk pekerjaan tersebut.
“Saya katakan tidak kepada tim nasional Italia karena saya tidak merasa ingin melakukannya,” ungkapnya. “Saya sangat suka berada di lapangan setiap hari mempersiapkan pelatihan, dan tim nasional tampaknya seperti pekerjaan paruh waktu yang membuat saya kehilangan sedikit hasrat. Hanya karena alasan ini”.
View this post on Instagram