Paddy Pimblett, Favorit Tak Terduga yang Terus Mengejutkan Dunia UFC

seru88indonesia

Saat Paddy Pimblett bersiap menghadapi Michael Chandler di UFC 314, satu fakta mencolok muncul usai ia unggul sebagai favorit taruhan.

Saat Paddy Pimblett bersiap menghadapi Michael Chandler di UFC 314, satu fakta mencolok muncul usai ia unggul sebagai favorit taruhan. Bukan tanpa alasan, pasalnya ia melawan mantan juara tiga kali Bellator.

Padahal, “Paddy The Baddy” sempat banyak orang yang meragukannya karena penampilannya yang biasa-biasa saja. Belum lagi sikapnya yang sering banyak orang menilai kurang ajar. Lalu juga kebiasaan bertarungnya yang cukup berisiko. Namun, ia terus membungkam kritik dengan meraih kemenangan demi kemenangan di dalam oktagon UFC.

“Saya orang Scouser, kami tidak akan kalah KO,” begitulah Pimblett pernah berujar setelah lolos dari situasi genting dalam debut UFC-nya tahun 2021. Ungkapan itu menjadi semacam mantra baginya, meski kebiasaannya membiarkan dagunya terbuka sambil menyerang dengan gaya tak lazim sempat memicu keraguan akan kemampuannya bertahan di divisi kelas ringan. Kemenangan kontroversialnya atas Jared Gordon akhir 2022 bahkan membuat banyak orang mempertanyakan apakah ia benar-benar layak bersaing di level tertinggi.

Namun, pertemuannya dengan Chandler datang di momen yang menarik bagi kedua petarung.

Meski aktivitas Pimblett sempat menurun usai pertarungan melawan Gordon, penampilannya terakhir melawan Bobby Green pada Juli lalu justru menunjukkan peningkatan signifikan. Ia tampil dominan, menyelesaikan pertarungan hanya dalam tiga menit dengan submission teknik triangle choke yang memukau. Kemenangan itu menjadi titik balik kariernya—membuktikan bahwa ia mampu menghadapi lawan yang lebih tangguh dengan performa yang jauh lebih matang.

BACA JUGA: Carlos Sainz Hadapi Risiko Denda Tambahan Usai Umpatan di Konferensi Pers

MENURUN

Di sisi lain, Chandler tampak mulai menurun. Di usia 38 tahun, petarung asal Amerika itu hanya meraih dua kemenangan dari enam laga terakhirnya di UFC. Kekalahan-kekalahannya datang dari nama-nama besar seperti Charles Oliveira, Dustin Poirier, dan Justin Gaethje—petarung elite yang masih berada di puncak permainan mereka. Gaya bertarung Chandler yang cenderung spektakuler namun kurang disiplin juga sering menjadi bumerang, seperti terlihat dalam laga ulangnya melawan Oliveira November lalu.

Faktor-faktor inilah yang membuat bandar taruhan kini memihak Pimblett. Meski teknik striking-nya masih kurang rapi, ketenangannya di bawah tekanan dan keahlian jiu-jitsu-nya yang mematikan bisa menjadi senjata ampuh melawan Chandler. Jika berhasil menang, Pimblett bahkan mungkin hanya tinggal selangkah lagi dari kesempatan memperebutkan sabuk juara.

Satu tahun lalu, mustahil membayangkan Pimblett akan diunggulkan melawan “Iron” Mike Chandler. Kini, semakin banyak yang percaya tangannya akan terangkat sebagai pemenang. Tantangan terbesarnya hanya satu: memastikan dirinya tak terkalahkan oleh KO—sesuai janjinya sebagai seorang Scouser.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Bolanet24 (@bolanet24)

Also Read

Tinggalkan komentar