Miami Heat tengah mengalami masa sulit. Kekalahan demi kekalahan menghantui tim ini, bahkan mencatatkan rekor kekalahan terpanjang di era pelatih Erik Spoelstra. Masa depan tim pun menjadi tanda tanya besar.
Miami Heat mengalami delapan kekalahan beruntun, rekor terburuk di era Erik Spoelstra. Kekalahan terbaru dari New York Knicks menambah panjang daftar hasil buruk tim ini.
“Kita semua diuji, termasuk saya sendiri,” kata Spoelstra dikutip dari CBS Sport. “Tidak ada yang terbebas dari ini. Saya belum menemukan cukup jawaban untuk tim ini. Saya harus melakukan pekerjaan yang lebih baik. Kelompok kami harus melakukan pekerjaan yang lebih baik.”
Spoelstra mengakui bahwa timnya sempat menunjukkan penampilan solid di beberapa pertandingan, namun mereka kehilangan kendali di dua pertandingan terakhir.
BACA JUGA: Lewati Prestasi Ronaldo, Bintang Real Madrid Kylian Mbappe Bidik Rekor Ivan Zamorano
EFEK ‘TRADE’ JIMMY BUTLER?
Pertukaran Jimmy Butler ke Golden State Warriors memperburuk keadaan Miami Heat. Sejak pertukaran tersebut, Heat hanya meraih 4 kemenangan dari 19 pertandingan.
Performa buruk ini menempatkan Heat di posisi yang sulit. Mereka turun ke peringkat 10 Wilayah Timur, namun masih berpeluang untuk lolos ke Turnamen Play-In.
HADAPI DILEMA
Keterpurukan Heat menimbulkan dilema terkait pilihan draft mereka. Oklahoma City Thunder memiliki pilihan putaran pertama mereka pada tahun 2025, tetapi pilihan itu dilindungi untuk peringkat 1-14 tahun ini.
Jika mereka gagal lolos ke Play-In, mereka akan mempertahankan pilihan draft tahun ini dan berpeluang mendapatkan pemain berbakat di lotere. Namun, Thunder akan mendapatkan pilihan draft mereka di tahun 2026.
Heat menghadapi pilihan sulit: berjuang lolos ke playoff melalui Play-In atau fokus mempertahankan pilihan draft mereka dan membangun kembali tim untuk musim depan.
View this post on Instagram