Dominasi Carlo Ancelotti di Liga Champions
Carlo Ancelotti, pelatih kepala Real Madrid, telah memperkuat posisinya sebagai raja tak terbantahkan di Liga Champions. Kemenangan 2-0 atas Borussia Dortmund di Wembley menjadi bukti terbaru dari kehebatan pelatih asal Italia ini. Ancelotti kini telah memenangkan Liga Champions sebanyak lima kali, tiga kali bersama Los Blancos dan dua kali bersama AC Milan.
Ancelotti pertama kali meraih kemenangan di Liga Champions pada musim 2002/03 bersama AC Milan, setelah mengalahkan Juventus melalui adu penalti dalam laga yang berakhir imbang 0-0 di Old Trafford, Manchester. Kemenangan kedua bersama Milan datang pada tahun 2007 ketika mereka berhasil membalas kekalahan dari Liverpool di final 2005 dengan kemenangan di Athena. Simak sejarah Carlo Ancelotti di Seru88!
Kesuksesan Carlo Ancelotti Bersama Real Madrid
Kemenangan pertama Ancelotti bersama Real Madrid terjadi pada musim 2013/14 ketika timnya secara dramatis mengalahkan Atlético Madrid di perpanjangan waktu setelah tertinggal satu gol menjelang injury time. Setelah periode sulit di Napoli dan Everton, Ancelotti kembali ke Real Madrid pada tahun 2021 dan membawa tim ini kembali ke puncak kejayaannya.
Pada tahun 2022, gol Vinícius Júnior dan penampilan gemilang Thibaut Courtois mengantarkan Real Madrid meraih gelar ke-14 di Liga Champions dengan kemenangan atas Liverpool. Kemenangan terbaru mereka atas Dortmund menambah koleksi trofi menjadi 15 bagi Real Madrid dan lima bagi Ancelotti.
Legenda Carlo Ancelotti di Liga Champions
Carlo Ancelotti telah mencatatkan namanya dalam sejarah sebagai pelatih paling sukses di Liga Champions dengan lima gelar. Dengan tiga gelar diraih bersama Real Madrid dan dua bersama AC Milan, Ancelotti membuktikan keahliannya dalam mengelola tim di kompetisi tertinggi Eropa. Sementara pelatih terkenal lainnya seperti Pep Guardiola, Zinedine Zidane, dan Bob Paisley masing-masing memiliki tiga gelar, prestasi Ancelotti tidak tertandingi.
Ancelotti memulai perjalanannya menuju kejayaan Liga Champions pada musim 2002/03 dengan AC Milan. Dalam final tersebut, Milan menghadapi sesama klub Italia, Juventus, di Old Trafford, Manchester. Pertandingan berakhir dengan skor 0-0 setelah waktu normal dan perpanjangan waktu, yang kemudian dilanjutkan dengan adu penalti. Milan akhirnya menang 3-2 dalam adu penalti, memberikan Ancelotti gelar Liga Champions pertamanya sebagai pelatih.
Empat tahun kemudian, Ancelotti kembali membawa Milan ke final Liga Champions, kali ini menghadapi Liverpool di Athena. Ini merupakan pertandingan balas dendam bagi Milan, setelah kekalahan menyakitkan mereka dari Liverpool di final 2005 di Istanbul. Dalam pertandingan tersebut, Milan berhasil meraih kemenangan 2-1, memastikan gelar Liga Champions kedua bagi Ancelotti.
Berlanjutnya Kesuksesan Carlo Ancelotti
Setelah sukses di Milan, Ancelotti melanjutkan karirnya di Real Madrid. Kemenangan pertamanya di Liga Champions bersama Los Blancos datang pada musim 2013/14. Dalam final yang dramatis melawan Atlético Madrid, Real Madrid tertinggal satu gol hingga menit-menit akhir pertandingan. Sergio Ramos kemudian mencetak gol penyeimbang di waktu tambahan, membawa pertandingan ke perpanjangan waktu. Dalam perpanjangan waktu, Real Madrid mencetak tiga gol tambahan, mengakhiri pertandingan dengan skor 4-1 dan memberikan Ancelotti gelar Liga Champions ketiganya.
Setelah periode yang kurang mengesankan di Napoli dan Everton, Ancelotti kembali ke Real Madrid pada tahun 2021. Dalam musim 2021/22, Real Madrid berhasil meraih gelar Liga Champions ke-14 mereka dengan kemenangan atas Liverpool di final. Gol dari Vinícius Júnior dan penampilan luar biasa dari kiper Thibaut Courtois menjadi kunci kemenangan tersebut.
Kemenangan terbaru Ancelotti di Liga Champions datang pada musim 2023/24, di mana Real Madrid mengalahkan Borussia Dortmund di final. Dengan kemenangan ini, Ancelotti mencatatkan gelar Liga Champions kelimanya, memperkuat posisinya sebagai pelatih paling sukses dalam sejarah kompetisi ini.
Strategi dan Kekuatan Real Madrid
Real Madrid dikenal sebagai tim yang tidak pernah menyerah dan sering kali menciptakan comeback dramatis. Salah satu contohnya adalah ketika Joselu mencetak dua gol di menit-menit akhir semifinal melawan Bayern Munich, menghindarkan Real Madrid dari eliminasi. Dua tahun lalu, Paris Saint-Germain dan Manchester City juga menjadi korban kebangkitan luar biasa Madrid, yang akhirnya memenangkan trofi pada tahun 2022 setelah tertinggal di setiap babak mulai dari 16 besar hingga semifinal.
Kapten Real Madrid, Nacho, mengakui bahwa timnya memang sering kali menderita di lapangan ketika tertinggal, tetapi hal itu justru menambah keajaiban yang menyelimuti Real Madrid di Liga Champions. Kemenangan melawan Dortmund akan memperpanjang rekor mereka dengan 15 trofi Liga Champions.
Tantangan Borussia Dortmund
Borussia Dortmund harus menghadapi bukan hanya tim Real Madrid, tetapi juga sejarah dan reputasi klub ini. Pelatih Dortmund, Edin Terzic, mengakui bahwa meskipun sulit untuk mengalahkan Real Madrid dalam banyak pertandingan, segala kemungkinan bisa terjadi dalam satu pertandingan final. Dortmund sendiri telah menunjukkan kemampuan mereka dengan mengalahkan Atletico Madrid dan PSG di perempat final dan semifinal.
Ini adalah final ketiga bagi Dortmund setelah kekalahan dari Bayern Munich di Wembley pada tahun 2013. Terzic menyatakan bahwa timnya siap bersaing di level tertinggi dan akan berusaha keras untuk memberikan perlawanan yang tangguh kepada Real Madrid.
Kesimpulan
Carlo Ancelotti dan Real Madrid kembali menunjukkan dominasi mereka di Liga Champions dengan kemenangan terbaru atas Borussia Dortmund. Dengan lima gelar bagi Ancelotti dan 15 bagi Real Madrid, mereka terus memperkuat status mereka sebagai raja di kompetisi ini. Sementara itu, Dortmund, dengan semangat juang yang tinggi, berharap bisa memberikan kejutan dan meraih kemenangan di final yang mendebarkan ini.
Kedua tim akan mengerahkan strategi terbaik mereka di lapangan. Real Madrid dengan gaya permainan yang menekan dan kemampuan menciptakan comeback, sementara Dortmund akan berusaha mengeksploitasi kelemahan lawan dengan permainan cepat dan serangan balik yang mematikan.